Senin, 16 Mei 2016

rendah hati


B. Rendah Hati
Rendah hati artinya sifat bijak yang melekat pada sesorang, memposisikan dirinya dengan orang lain sama, merasa tidak lebih baik, tidak lebih mahir,tidak lebih pintar, tidak juga lebih mulia.
Bila seseorang rendah hati maka kemuliaan diri yang akan timbul. Tapi apabila rendah diri yang melekat kehinaan dirilah yang akan muncul

Sama-sama menggunakan kata "rendah" namun memilik makna yang sangat berbeda. Rendah hati artinya sifat bijak yang melekat pada sesorang, memposisikan dirinya dengan orang lain sama, merasa tidak lebih baik, tidak lebih mahir,tidak lebih pintar, tidak juga lebih mulia. 

Setiap prilakunya senantiasa menghormati siapa pun tanpa melihat umur, jabatan maupun kedudukan, sedangkan rendah diri adalah sifat yang melekat pada diri sesorang yang mengangap dirinya lebih rendah dari orang lain, sehingga setiap saat dirundung dengan sikap malu, minder, sukar bergaul dan pesimis. 

Siapa pun mutlak harus menjauhi sefat rendah diri. Percantik diri dengan sifat rendah hati agar dicintai semua karyawan, rekan kerjannya juga orang lain. 
Sifat rendah hati –bukan rendah diri—adalah diantara sifat-sifat yang dimiliki oleh seorang muslim. Sifat rendah hati ini dalam Al-Qur’an surat al-Furqān ayat 63 disebutkan:


وَعِبَادُ الرَّحْمَـنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الأَرْضِ هَوْناً وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الجَاهِلُونَ قَالُواْ سَلاَماً (الفرقان: 63)
Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan (Q, sal-Furqān /25:63)

Hamba-hamba Allah yang rendah hati adalah mereka yang berjalan di muka bumi ini dengan tenang, mantap dan tidak menyombongkan diri. Andaikata kebetulan sedang diberi ni’mat oleh Allah berupa kekayaan, maka ia tidak memamerkan kekayaannya itu kepada orang-orang dengan tujuan untuk mengagungkan dirinya semata. Andaikata ia seorang yang diberi ilmu oleh Allah, maka ia tidak sombong dengan ilmunya. Andaikata ia adalah orang yang berpangkat, maka kepangkatan dan jabatannya itu tidak lantas membuatnya merendahkan orang lain. Nabi Muhammad S.a.w pernah mengingatkan:

عَنْ عِيَاضِ بْنِ حِمَارٍ قَالَ: قال رسول الله صلّى الله عليه وسلّم: إنَّ اللّهَ أَوْحَىٰ إِلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّىٰ لاَ يَفْخَرَ أَحَدٌ علىٰ أَحَدٍ، وَلاَ يَبْغِيَ أَحَدٌ عَلَىٰ أَحَدٍ». (رواه مسلم)
Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku untuk menyuruh kalian bersikap rendah hati, sehingga tidak ada seorang pun yang membanggakan dirinya di hadapan orang lain, dan tidak seorang pun yang berbuat aniaya terhadap orang lain. (HR. Muslim)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar