B. Rendah Hati
Rendah
hati artinya sifat bijak yang melekat pada sesorang, memposisikan dirinya
dengan orang lain sama, merasa tidak lebih baik, tidak lebih mahir,tidak lebih
pintar, tidak juga lebih mulia.
Bila
seseorang rendah hati maka kemuliaan diri yang akan timbul. Tapi apabila rendah
diri yang melekat kehinaan dirilah yang akan muncul
Sama-sama
menggunakan kata "rendah" namun memilik makna yang sangat berbeda.
Rendah hati artinya sifat bijak yang melekat pada sesorang, memposisikan
dirinya dengan orang lain sama, merasa tidak lebih baik, tidak lebih
mahir,tidak lebih pintar, tidak juga lebih mulia.
Setiap
prilakunya senantiasa menghormati siapa pun tanpa melihat umur, jabatan maupun
kedudukan, sedangkan rendah diri adalah sifat yang melekat pada diri sesorang
yang mengangap dirinya lebih rendah dari orang lain, sehingga setiap saat
dirundung dengan sikap malu, minder, sukar bergaul dan pesimis.
Siapa
pun mutlak harus menjauhi sefat rendah diri. Percantik diri dengan sifat rendah
hati agar dicintai semua karyawan, rekan kerjannya juga orang lain.
Sifat
rendah hati –bukan rendah diri—adalah diantara sifat-sifat yang dimiliki oleh
seorang muslim. Sifat rendah hati ini dalam Al-Qur’an surat al-Furqān ayat
63 disebutkan:
وَعِبَادُ الرَّحْمَـنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الأَرْضِ هَوْناً
وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الجَاهِلُونَ قَالُواْ سَلاَماً (الفرقان: 63)
Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi
dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata
(yang mengandung) keselamatan (Q, s. al-Furqān /25:63)
Hamba-hamba
Allah yang rendah hati adalah mereka yang berjalan di muka bumi ini dengan
tenang, mantap dan tidak menyombongkan diri. Andaikata kebetulan sedang diberi
ni’mat oleh Allah berupa kekayaan, maka ia tidak memamerkan kekayaannya itu
kepada orang-orang dengan tujuan untuk mengagungkan dirinya semata. Andaikata
ia seorang yang diberi ilmu oleh Allah, maka ia tidak sombong dengan ilmunya.
Andaikata ia adalah orang yang berpangkat, maka kepangkatan dan jabatannya itu
tidak lantas membuatnya merendahkan orang lain. Nabi Muhammad S.a.w pernah
mengingatkan:
عَنْ عِيَاضِ بْنِ حِمَارٍ قَالَ: قال رسول الله صلّى الله عليه
وسلّم: إنَّ اللّهَ أَوْحَىٰ إِلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّىٰ لاَ يَفْخَرَ
أَحَدٌ علىٰ أَحَدٍ، وَلاَ يَبْغِيَ أَحَدٌ عَلَىٰ أَحَدٍ». (رواه مسلم)
Sesungguhnya
Allah telah mewahyukan kepadaku untuk menyuruh kalian bersikap rendah hati,
sehingga tidak ada seorang pun yang membanggakan dirinya di hadapan orang lain,
dan tidak seorang pun yang berbuat aniaya terhadap orang lain. (HR. Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar